Kembangkan TPBIS Berkelanjutan, Jajaran DPK Kota Pangkalpinang Kaji Banding ke Perpusda Bangka Barat
MUNTOK – Dalam rangka pengembangan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) secara berkelanjutan, jajaran Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang melaksanakan kaji banding ke Perpustakaan Daerah Kabupaten Bangka Barat serta mengunjungi Perpustakaan Desa Belo Laut Kecamatan Muntok, Selasa (15/8).
Kunjungan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang Dr. Hj. Eti Fahriaty, M.Pd yang didampingi Kepala Bidang Perpustakaan Nurledi, SP, beberapa Sub Koordinator terkait, serta Fungsional Pustakawan, Fungsional Analis Kebijakan dan pelaksana tersebut disambut langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bangka Barat Farouk Yohansyah, ST.
Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang Dr. Hj. Eti Fahriaty, M.Pd mengungkapkan bahwa kunjungan kaji banding tersebut merupakan bagian dari upaya mendapatkan beragam informasi tentang praktik baik (best practice) dalam pengelolaan program TPBIS. Hj. Eti menilai, Perpusda Bangka Barat merupakan salah satu lembaga yang dinilai sukses dan berhasil dalam mengembangkan TPBIS, dimana beberapa inovasi yang telah dilaksanakan mampu meningkatkan kapasitas sosial komunal.
“Kami mengucapkan terima kasih atas atensi rekan-rekan di DPK Kabupaten Bangka Barat. Kami juga berharap, dengan kaji banding ini, banyak informasi dan input positif yang diperoleh, sehingga bisa kami inventaris dan diterapkan di Kota Pangkalpinang. Kami menilai, rekan-rekan di DPK Bangka Barat sudah berhasil dalam TPBIS, sehingga harapannya hal tersebut bisa ditularkan kepada kami,” ungkap Hj. Eti.
10 Besar TPBIS Nasional
Seperti diketahui, Perpusda Bangka Barat merupakan salah satu perpustakaan daerah yang selalu masuk dalam 10 besar lembaga yang berhasil menerapkan TPBIS di tingkat nasional.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bangka Barat Farouk Yohansyah, ST menjelaskan, kosistensi menjadi kunci penting dalam pengembangan TPBIS di daerah. Ia menguraikan, pemberdayaan masyarakat dan koordinasi lintas sektor yang baik terutama kepada pemerintah kecamatan dan pemerintah desa menjadi faktor penting dalam keberhasilan tersebut.

Secara geografis maupun sosial kemasyarakatan, Bangka Barat memiliki keunikan dan kelebihan, sehingga TPBIS bisa dilaksanakan dan dikembangkan secara optimal. Faktor kemandirian masyarakat dan intensitas supervisi yang terus berlanjut dari jajaran DPK Bangka Barat kata Farouk, menjadi aspek pendukung yang penting.
Selain mengunjungi Perpusda Bangka Barat, jajaran DPK Kota Pangkalpinang juga sempat mengunjungi Perpustakaan Desa Belo Laut.
Perpustakaan desa ini, merupakan perpustakaan yang dinilai berhasil menjadi stimulan dalam menggerakkan inklusi sosial masyarakat di wilayah tersebut. Bahkan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang Dr. Hj. Eti Fahriaty, M.Pd meminta secara khusus kepada Kepala Desa Belo Laut Ibnu dan pelaksana program TPBIS Perpusda Bangka Barat untuk menjadi narasumber Pusaka (Podcast Perpustakaan dan Kearsipan) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang yang ditayangkan setiap hari Kamis.
” Nanti kami minta Pak Kades Belo Laut dan Rekan dari Perpusda Bangka Barat untuk mengisi podcast kami. Harapannya, Pak Kades dan rekan Perpusda Bangka Barat bisa berbagi informasi dan praktik baik dalam pengembangan TPBIS,” pungkas Hj. Eti.