Panggung Literasi Taman Sari, Sejarah dan Filosofinya

0

PANGKAL PINANG – Panggung Literasi Taman Sari Perpustakaan Umum Zulkarnain Karim Kota Pangkal Pinang akhirnya selesai dibangun dan diresmikan, Minggu (12/1/2025).

Sumber pendanaan pembangunan sarana penunjang perpustakaan daerah ini berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah – Perubahan (APBD-P) Tahun 2024 dengan nominal Rp198.165.000,-. Panggung megah yang didominasi warna-warna cerah khas Melayu ini menjadi identitas baru keseriusan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkal Pinang dalam upaya meningkatkan kapasitas pengembangan literasi di Kota Pangkal Kemenangan.

Penjabat Wali Kota Pangkal Pinang Budi Utama menjelaskan, penamaan panggung ini tidak lepas dari peran beberapa tokoh salah satunya Budayawan Bangka Belitung Drs. Akhmad Elvian.

“Ya karena panggung ini dibangun di kawasan Taman Sari. Kita Tahu bahwa kawasan Taman Sari ini merupakan salah satu kawasan bersejarah dimana terdapat beberapa cagar budaya daerah. Makanya panggung ini kita namakan Panggung Literasi Taman Sari Kota Pangkal Pinang,” ungkap Budi.

Tak hanya itu, Budi juga menjelaskan, Pemerintah Kota Pangkalpinang secara resmi telah menetapkan nama Gedung Perpustakaan Umum Zulkarnain Karim. Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Wali Kota Pangkal Pinang Nomor 481/KEP/UM/XI/2024 Tentang Pemberian Nama Gedung dan Nama Ruang di Lingkungan Pemerintah Kota Pangkal Pinang.

“Ada beberapa gedung yang sudah ditetapkan berdasarkan SK tersebut, mulai dari Gedung DPRD yang kita namakan Gedung Bubung Panjang, Perpustakaan Umum kita namakan Perpustakaan Umum Zulkarnain Karim, Ruang Pertemuan (OR) kita namakan Balai Besar Betason, Ruang Rapat Wali Kota kita namakan Balai Betuah, Ruang Rapat Sekda kita namakan Balai Krida dan Ruang SRC kita namakan Sentra Ruang Cerdas,” urai Budi.

Ia berharap penamaan gedung dengan nama Almarhum Zulkarnain Karim ini dapat menjadi bukti bahwa pemerintah selalu mengenang jasa-jasa almarhum yang telah banyak berbuat dan berkarya membangun Kota Pangkal Pinang.

Filosofi Singkat Panggung Literasi Taman Sari

Panggung yang didominasi warna-warna khas Melayu ini dibangun dengan filosofi kebersamaan dan gotong royong yang ditandai dengan identitas tudung saji di bagian atap panggung.

Selain itu, di bagian kiri kanan panggung terdapat corak khas cual (tenun) khas Melayu Bangka Belitung dengan nuansa merah dan latar kuning yang mengidentifikasikan semangat dan siklus kehidupan masyarakatnya.

Nuansa panggung ini memiliki nilai bahwa masyarakat Pangkal Pinang  bergerak selaras dalam kebersamaan demi mencapai tujuan yakni dalam upaya pengembangan literasi. (*)

Leave A Reply

Your email address will not be published.

Ada yang bisa kami bantu bro/sis ?