Aktif Berkontribusi dalam Kajian IPLM, DPK Kota Pangkalpinang Diganjar Penghargaan dari Perpusnas RI
PANGKALPINANG – Aktif berkontribusi dalam Kajian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Tahun 2023, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang mendapatkan penghargaan dari Perpusnas RI.
Kajian IPLM sendiri merupakan program nasional yang dijalankan oleh pemerintah melalui Perpusnas RI yang bekerja sama dengan lembaga independen terkait dengan melibatkan berbagai komponen termasuk lembaga perpustakaan di daerah.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang Dr. Hj. Eti Fahriaty, M.Pd mengungkapkan, diterimanya penghargaan dari Perpusnas RI tersebut merupakan wujud nyata dari eksistensi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Untuk itu, ia menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh jajaran yang telah berpartisipasi dan berkontribusi dalam pelaksanaan rangkaian kajian IPLM tersebut.
“Setiap tahunnya, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) melakukan kajian TGM dan IPLM terhadap semua provinsi dan kabupaten/kota. Kita di Kota Pangkalpinang menjadi salah satu subjek kajian dan kita bersyukur, segala aspek dalam kajian tersebut dapat kita penuhi,” ungkap Hj. Eti.
Sementara Kepala Bidang Perpustakaan Nurledi, SP menambahkan, pelaksanaan kajian IPLM 2023 dilaksanakan melalui berbagai kegiatan, diantaranya kuesioner yang dapat digunakan untuk mencari pemasalahan yang terjadi di masing-masing daerah.
“Peran aktif kita dalam mengelola kuesioner tersebut sangat menentukan dalam menjaring data dan informasi yang relevan sesuai dengan tema sentral kajian. Apabila kuesioner dan wawancara yang dilakukan tidak relevan maka pasti hasilnya tidak relevan, sehingga dibutuhkan kehati-hatian, ketelitian, serta pemahaman yang sangat mendalam,” jelas Nurledi.
Ke depan, lanjut Nurledi, nilai kajian yang didapat syarat akan makna dan mampu mendorong para pemangku kepentingan untuk peduli terhadap pengembangan literasi. Untuk itu, ia berharap seluruh tim yang bertanggung jawab dalam upaya tersebut untuk memperluas cakupan wawasan yang terkait dengan komparasi hubungan sebab akibat atas hasil kajian dengan realitas kondisi saat ini di daerah.
“Intinya, IPLM merupakan pengukuran terhadap usaha yang dilaksanakan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam membina dan mengembangkan perpustakaan sebagai wahana belajar sepanjang hayat. Kita di daerah agar dapat terus melakukan kajian tersebut sehingga mampu menghimpun input yang positif terutama dalam pengembangan literasi dan mengedepankan peran perpustakaan dalam pembangunan,” pungkas Nurledi. (*)