Program TPBIS Desember, DPK Pangkalpinang Gelar Sosialisasi Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus
Libatkan Tenaga Ahli SLB dan Hadirkan PSM serta Orang Tua
PANGKALPINANG – Dalam rangka berbagi informasi terkait penanganan anak berkebutuhan khusus, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang melalui Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) menggelar Sosialisasi yang melibatkan Petugas Swadaya Masyarakat (PSM) dan perwakilan orang tua, pada Senin (11/12) bertempat di Auditorium Zulkarnain Karim Gedung Perpustakaan Umum Kota Pangkalpinang.
Kepala Bidang Perpustakaan DPK Kota Pangkalpinang Nurledi, SP mengatakan, fokus sosialisasi tersebut diarahkan pada peran PSM dan orang tua dalam penanganan anak-anak berkebutuhan khusus. Ia menilai, di setiap wilayah kelurahan di Kota Pangkalpinang, rata-rata terdapat anak-anak berkebutuhan khusus. Maka dari itu, penting bagi pihaknya untuk melakukan sosialisasi berbasis literasi dengan melibatkan tenaga-tenaga ahli.
“Harapannya, inklusi sosial dalam literasi tentang bagaimana penanganan anak-anak berkebutuhan khusus dapat tersampaikan kepada rekan-rekan PSM di kecamatan/kelurahan, khususnya kepada para orang tua yang memiliki anak dengan kondisi khusus. Hal ini sejalan dengan program TPBIS yang kita upayakan untuk mengentaskan minimnya informasi terhadap literasi-literasi khusus seperti tema kegiatan ini,” terang Nurledi.
Sementara dalam penutupan kegiatan, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang Dr. Hj. Eti Fahriaty, S.Pd.I, M.Pd mengajak dan mengimbau agar orang tua serta petugas swadaya masyarakat untuk tidak menutup diri terhadap luasnya informasi-informasi baru terutama yang berhubungan dengan penanganan anak-anak berkebutuhan khusus. Ia menjelaskan, peran perpustakaan sangat penting dalam menunjang pemenuhan kebutuhan informasi di berbagai bidang.
“Termasuk untuk anak-anak berkebutuhan khusus yang ada di wilayah kita. Mereka harus ditangani sesuai standar, dan orang tua termasuk PSM mesti banyak informasi dan referensi dalam upaya penanganan itu. Makanya kita laksanakan kegiatan ini dengan harapan, banyak informasi baru dari referensi yang ada atau dari tenaga ahli Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kota Pangkalpinang yang bisa kita peroleh dan kita terapkan dalam penanganan anak-anak tersebut,” pungkas Hj. Eti. (*)