Binar Lentera
Oleh :
Yuniastuti
(Fungsional pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang)
Sebilik rahim menghantam jengah nafasnya
Kadang ia tersengal dalam senyum dan mengulum
Jiwanya seperti biji saga, memerah dan sesekali terengah
Tapi ia tetap bergerak, mengolah dua titik nyawa yang berjelaga
Ia tak hirau tetes-tetes darah melipir ke ibu jari
Sesekali disepuhnya peluh dan pelan mengumpul nafas
Lalu menghempaskannya kembali dengan munajat doa
Berharap ada nyawa baru yang ia jaga
Sungguh, mereka tak membayangkan dirimu bak binar lentera
Merambatkan cahaya di kamar-kamar buram yang temaram
Tak terhitung berapa langkah penat yang kau korbankan
Menusuk perdu-perdu ilalang di kaki perkampungan
Namun,
Ini kau bilang pengorbanan
Bagimu keletihan itu hanya sebabak pengabdian
Jika demikian, salut tercurah untuk kalian, perempuan perkasa bergelar Bidan!
Pangkalpinang, Maret 2023