Oleh :
Hj. Eti Fahriaty, S.Pd.I, M.Pd
(Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang)
Hari ini seorang istri ditampar suami
Wajah biru, hati luka, batin menangis lirih
Si buah hati mungil, histeris tak bernyali
Para jiran rak kuasa melerai
“Hak otonomi keluarga” kata Sang suami
Kemarin, seorang pembantu disiksa majikan
Karena lupa menyiram bunga di taman
Sepotong kayu mendarat di bahu kanan
Sang pembantu menangis, merintih kesakitan
Namun dia harus bertahan, demi anak di kampung halaman
Esok harinya, seorang gadis terjebak di lokalisasi
Dipaksa melayani nafsu bejat si hidung belang
Andai menolak, tangan melayang di pipi
Dijanjikan bekerja sebagai pelayan restoran
Demi sesuap nasi, membuatnya harus menjalani
Betapa banyak insiden pembantu yang disiksa
Betapa banyak perempuan tertipu belaka
Betapa banyak istri yang patuh menjadi sengsara
Betapa banyak perempuan depresi, yang tinggal nama
Betapa banyak perempuan yang tergores cerita duka lara
Betapa banyak perempuan jadi korban kekerasan rumah tangga
Lupakah mereka akan jasa seorang perempuan?
Lupakah mereka pada perempuan yang melahirkannya?
Lupakah mereka pada perempuan yang berjuang dengan maut?
Lupakah mereka siapa orang pertama yang harus dihormati?
Ibumu…ibumu…ibumu…Sabda Baginda Rasul yang mulia
Wahai insan yang tertutup mata hatinya
Bukalah tabir ihram yang menutup kalbu di dada
Curahkan kasihmu pada perempuan berjasa
Hapus kekerasan terhadap perempuan di seantero maya
Stop! Kekerasan pada semua perempuan
Ciptakan keharmonisan untuk para perempuan
Hadirkan perempuan sebagai mitra kehidupan
Karena perempuan kau ada
Karena perempuan kau berjaya
Dan…kini tiba saatnya…
Perempuan berkiprah di kancah persada
Perempuan mengusir ketakberdayaannya
Perempuan meraih sepetik cita cinta
Perempuan aktualisasikan diri, bangun alam semesta
Jangan biarkan kekerasan terus membahana
Karena insan diciptakan sama…
Pangkalpinang, Maret 2023
