Gencarkan Program TPBIS, DPK Kota Pangkalpinang Gelar Pelatihan Kerajinan Makrame ke Ibu-Ibu

0

PANGKALPINANG – Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) terus digaungkan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang. Tak hanya menyentuh aspek literasi saja, DPK Kota Pangkalpinang juga menggelar berbagai jenis pelatihan berbasis kompetensi dan produktivitas ke berbagai kelompok masyarakat, salah satunya pelatihan kerajinan makrame yang dilaksanakan selama dua hari mulai dari Selasa sampai Rabu, (29-30/11) bertempat di Lantai II Gedung Perpustakaan Umum Kota Pangkalpinang.

Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang Nurledi, SP mengatakan, Program TPBIS adalah pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup, juga kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan.

Foto : istimewa.

 

“Jadi memang pada prinsipnya, kita ingin menjangkau masyarakat khususnya di wilayah-wilayah kelurahan. Untuk periode ini, kita libatkan kurang lebih enam kelurahan yang mencakup Kelurahan Parit Lalang, Kelurahan Batu Intan, Kelurahan Sinar Bulan, Kelurahan Bukit Merapen, dan Kelurahan Air Kepala Tujuh. Nah, perwakilan dari masyarakat kelurahan inilah yang kita undang untuk menjadi peserta. Kita bersyukur, kegiatan pelatihan ini diapresiasi oleh peserta dan bahkan mereka juga minta terus dilaksanakan pelatihan sejenis,” terang Nurledi.

 

Foto : istimewa.

 

Libatkan Profesional

Dalam penyelenggaraan pelatihan tersebut Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang melibatkan narasumber atau instruktur yakni Desi Susanti, salah saeorang pegiat dan pengrajin makrame di Kota Pangkalpinang. Desi menyambut baik upaya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang dalam melatih masyarakat dengan berbasis kompetensi dan produktivitas. Ia berharap, kegiatan pelatihan serupa dapat terus dilaksanakan, sehingga produktivitas masyarakat dapat menjadi sumber lahirnya UMKM-UMKM baru di Kota Pangkalpinang.

Sementara, salah satu peserta dari Kelurahan Parit Lalang Linsih Harnisyah mengaku senang mengikuti kegiatan pelatihan tersebut. Menurutnya kerajinan makrame merupakan salah satu produk kreatif yang bernilai ekonomis.

“Terima kasih Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang sudah mengundang kami. Sangat atensi dengan kegiatan ini. Banyak pengetahuan dan ilmu baru terutama dalam hal pembuatan makrame,” tutur Linsih.

Foto : istimewa.

Tentang Makrame

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, makrame adalah bentuk seni tenunan kerajinan tangan yang dibuat dengan simpul-menyimpul hingga membentuk rantaian benang dan aneka rumbai dan jumbai.

Macramé atau disebut juga teknik simpul/knotting menjadi salah satu kerajinan tangan yang saat ini banyak digunakan oleh pecinta kerajinan tangan.

 

Foto : istimewa.

 

Mirip seperti sulaman dan quilting, makrame mengalami peningkatan popularitas, sejak tahun 1970-an dan menjadi bentuk seni yang tren dan digemari.

Teknik tersebut kemudian digunakan tidak hanya untuk mendekorasi pakaian, tetapi untuk tirai, taplak meja, dan seprai.

Foto : by Fimelia.

Saat ini, makrame mulai digunakan kembali oleh para pengrajin kreatif dengan menghasilkan pola-pola yang kontemporer yang merevitalisasi teknik simpul bersejarah tersebut. (*)

Leave A Reply

Your email address will not be published.

Ada yang bisa kami bantu bro/sis ?