Riuh dan Heboh! Puluhan Anak Ikuti Read Aloud & Fun Activity di Perpustakaan Umum Pangkalpinang
PANGKALPINANG – Puluhan anak tampak sumringah saat mengikuti kegiatan Read Aloud dan Fun Activity yang diselenggarakan oleh Komunitas Read Aloud Pangkalpinang bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang, Jumat (17/3).
Terlihat kehebohan para anak dengan teriakan-teriakan hangat mereka saat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang dipandu oleh Kak Arifin dan Kak Windy tersebut.
Dalam pembukaan kegiatan, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Dr. Hj. Eti Fahriaty, S.Pd.I, M.Pd melalui Kepala Bidang Perpustakaan Nurledi, SP menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan Read Aloud dan Fun Activity tersebut. Ia menegaskan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan sangat mendukung segala aktivitas yang berkaitan dengan pengembangan literasi sejak dini. Maka dari itu, di depan puluhan anak -anak yang mengikuti kegiatan tersebut, Nurledi mengajak agar anak-anak dapat terus menyenangi membaca.
“Maka dari itu, upaya kami dalam mengembangkan minat baca di masyarakat ini tak lepas dari peran seluruh pihak. Baik pemerintah sendiri, maupun dari kelompok atau komunitas yang ada. Apalagi kegiatan Read Aloud dan Fun Activity ini melibatkan anak-anak yang tentunya hal tersebut akan bermanfaat bagi mereka,” tutur Nurledi.
Sebagai informasi, di tahun ini, Komunitas Read Aloud Pangkalpinang sendiri sudah melaksanakan dua kali kegiatan di Perpustakaan Umum Kota Pangkalpinang. Lantas, apa sih Komunitas Read Aloud itu sendiri? ini informasi singkatnya.
Read Aloud Indonesia
Mengutip dari goodnewsfromindonesia.com, Jumat (17/3), Read Aloud Indonesia (RAI) berdiri sejak 2020 dan terus aktif hingga saat ini merupakan komunitas yang berfokus utama pada kegiatan yang mengajak para orangtua, pendidik, hingga pegiat literasi untuk membacakan nyaring buku cerita anak.
Inisiator dari Read Aloud Indonesia, meliputi Roosie Setiawan dan rekan-rekan lainnya yang tergabung dalam komunitas Reading Bugs. “Ibu Roosie ini yang menerjemahkan buku The Read Aloud Handbook dan membuat buku Membacakan Nyaring yang terbit di Noura,” Ungkap Desi, Ketua RAI.
Kamudian dilakukan Training of Trainer pada daerah-daerah yang ada di Indonesia. Melalui hal tersebut lahirlah komunitas Read Aloud Indonesia yang tersebar di berbagai kota, seperti Yogyakarta, Makassar, Blitar, termasuk di Pangkalpinang dan masih banyak lagi.
Dengan melakukan read aloud atau membacakan nyaring buku cerita anak, anak-anak akan terbiasa mendengar bunyi-bunyi bahasa dan cerita sehingga menjadi bekal untuk tiap anak agar tumbuh menjadi seseorang yang gemar membaca.
Kegiatan rutin yang dilakukan Read Aloud Indonesia dalam setahun sekali, dinamakan World Read Aloud Day, yaitu hari membaca nyaring sedunia yang diinisiasi oleh LitWord. Kegiatan ini diikuti hingga ratusan negara di dunia dan Read Aloud Indonesia berperan dalam mengkoordinasikan event tersebut.
Selain itu, kegiatan-kegiatan Read Aloud Indonesia juga meliputi membaca nyaring di perpustakaan kota, taman kota, sekolah, dan ada pula yang dilaksanakan secara online melalui live Instagram oleh RAI yang berada di berbagai daerah.
Read Aloud Indonesia pun seringkali melakukan suatu pelatihan, webinar, maupun workshop yang bertujuan untuk mengedukasi para orang dewasa agar sadar pentingnya membacakan nyaring buku cerita anak.
Prioritas RAI sendiri ditujukan untuk anak usia dini agar terbentuk budaya yang menjadikan mereka seorang pembaca sepanjang hayat melalui pengalaman membacakan nyaring.
Pegiat Read Aloud Indonesia pun di dominasi oleh orangtua dengan berbagai macam profesi, seperti pendidik, pustakawan, pendongeng, hingga dokter. “Yang belum banyak anak muda nih, ingin sekali dari generasi muda juga terlibat untuk berkegiatan RA,” Ucap Desi.
GoodMates yang masih memiliki banyak waktu luang, tak perlu berlama-lama lagi, deh, segera gabung menjadi bagian Read Aloud Indonesia. Kamu yang tertarik menjadi salah satu pegiat RA maupun sekadar ikut dalam kegiatan RAI langsung kunjungi Instagram Read Aloud Indonesia sesuai dengan domisili kamu tinggal.
Desi berharap hadirnya Read Aloud Indonesia dapat menjadi komunitas yang memiliki jejaring lebih luas, baik di pusat ibu kota maupun pada tiap daerah di Indonesia sehingga ajakan gerakan membacakan buku cerita dapat sampai ke tiap keluarga yang ada di Indonesia.
